Pusat Oleh-Oleh Ponorogo – Merupakan destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan. Setelah puas menjelajahi Kota Reog, kurang lengkap jika belum membeli cinderamata khas daerah tersebut. Anda dapat mengenal lebih jauh pesona budaya melalui kuliner dan kerajinan tangan autentik.
Beragam produk lokal ditawarkan di tempat ini, mulai dari makanan tradisional hingga karya seni kuno yang hanya ditemukan di Ponorogo. Artikel kali ini mengulas tentang pusat oleh-oleh paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan.
Pusat Oleh-Oleh Ponorogo yang Paling Populer
Daftar Isi
Di pusat oleh-oleh, Anda bisa menemukan berbagai macam produk lokal. Apabila baru kali pertama datang ke Ponorogo, berikut tempat belanja cinderamata yang wajib dikunjungi.
1. Pasar Legi Songgolangit
Pasar Legi Songgolangit resmi dibuka kembali pada 29 Juli 2021 setelah selesai dirombak total. Pusat perbelanjaan ini sempat mengalami kebakaran hebat di tahun 2017 yang mengakibatkan banyak pedagang direlokasi.
Sebelum dibangun ulang gedung tersebut sempat menjadi area kosong selama kurang lebih tiga tahun. Renovasi dimulai pada bulan Februari 2020 dengan alokasi dana sebesar 113 miliar. Sekarang Anda dapat wisata belanja di pasar modern yang bersih, rapi, dan nyaman.
Berbagai macam kuliner khas Ponorogo dapat ditemukan di tempat ini. Selain itu, berbagai macam oleh-oleh, seperti keripik tempe, dodol, dan makan ringan lainnya ditawarkan dengan harga yang bervariasi.
2. Gedung Melati
Gedung Melati diresmikan pada 15 April 2023 sebagai pusat oleh-oleh Ponorogo. Ide membangun gedung tersebut muncul setelah banyak wisatawan luar daerah yang mengeluhkan sulitnya mencari cenderamata. Akhirnya, Ketua Tim Penggerak PKK mendirikan pusat perbelanjaan tersebut.
Ndalem Oleh-oleh Gedung Melati menyediakan berbagai macam kuliner dan kerajinan khas Ponorogo yang diproduksi oleh UMKM setempat. Program ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha kecil sekaligus memperkenalkan warisan budaya.
Kedepannya, Ndalem Oleh-oleh Gedung Melati tidak hanya menjual produk secara offline, tapi juga dipasarkan secara online.
3. Produsen Gerabah Plancungan Tulungagung
Gerabah sudah jarang digunakan sebagai keperluan rumah tangga karena tergeser dengan perkakas aluminium. Padahal pecah belah dari tanah liat ini merupakan warisan leluhur. Namun, ada satu daerah di Indonesia yang masih memproduksi kerajinan tangan tersebut hingga saat ini.
Apabila ingin melihat produksi gerabah secara langsung, Anda dapat mengunjungi pusat oleh-oleh khas Ponorogo Desa Plancungan, Slahung. Di sana tidak hanya melihat proses pembuatan secara manual, wisatawan juga diajari membuat peralatan rumah tangga.
Gerabah Plancungan mempertahankan proses pembuatan manual dengan teknik yang rumit. Inilah alasan kerajinan tangan khas Ponorogo memiliki nilai jual cukup tinggi.
4. Galeri Bujang Ganong Ponorogo
Di dalam seni Reog Ponorogo, Bujang Ganong dikenal sebagai tokoh yang lincah, energik, dan penuh semangat. Digambarkan sebagai sosok kocak, tetapi hebat dalam bertarung atau bela diri. Seorang patih sakti dari kerajaan di Jawa Timur ini juga memiliki akal cerdik.
Bujang Ganong bertubuh kecil, pendek, dan buruk rupa. Topeng Bujang Ganong memiliki ciri rambut gimbal, mata melotot, hidung besar, dan gigi tonggos. Di dalam pertunjukan Reog, karakter ini hanya muncul untuk memancung tawa penonton.
Menari sesuka hati mengikuti iringan gamelan, biasanya menggoda barongan, jathil, atau berinteraksi dengan penonton. Karakter unik inilah yang membuat topeng Bujang Ganong banyak diminati wisatawan.
Galeri Bujang Ganong paling populer terletak di Jl. Pengkeran No.1, Dusun Demangan, Kecamatan Siman. Di pusat oleh-oleh Ponorogo ini, Anda bisa membawa pulang topeng pertunjukan Reog berbagai varian bentuk sebagai cenderamata.
5. Produsen Kerajinan Bambu Mojorejo
Desa Mojorejo memiliki sejarah panjang dalam produksi kerajinan anyaman tradisional. Berbagai macam furniture bambu berkualitas tinggi diproduksi di daerah ini, seperti meja, kursi, almari, dan rak buku.
Selain itu, ada juga produk dekoratif, diantaranya lampu gantung, vas bunga, keranjang, dan hiasan dinding. Produk-produk ini dibuat dengan menggunakan teknik tradisional yang telah diwariskan secara turun temurun.
Penduduk setempat secara luas terlibat dalam industri kerajinan bambu. Mereka memiliki keterampilan khusus dalam memotong, membentuk, dan mengikat bambu untuk menciptakan produk yang indah dan tahan lama. Kualitas kerajinan tangan Desa Mojorejo telah diakui baik di tingkat nasional maupun internasional.
Wisatawan dapat mengunjungi rumah-rumah pengrajin untuk melihat proses pembuatan kerajinan bambu secara langsung. Selama kunjungan, Anda juga dapat membeli produk tersebut sebagai cenderamata.
6. Pusat Dodol Teguh Raharjo
Dodol Teguh Raharjo terkenal karena mempertahankan rasa yang khas. Dibuat dari bahan-bahan berkualitas, seperti ketan, gula aren, santan kelapa, dan rempah-rempah. Proses pembuatannya melibatkan pengadukan yang lama dan teliti untuk menghasilkan tekstur yang lembut dan kenyal.
Makanan khas Ponorogo ini juga sering diberi tambahan seperti kacang, biji wijen, atau potongan buah untuk memberikan variasi rasa dan tekstur. Dikemas dalam bentuk bulatan atau persegi dan dibungkus dengan daun pisang.
Jenang Dodol Teguh Raharjo menjadi salah satu ikon wisata kuliner. Alamat pusat oleh-oleh Ponorogo ini berada di Jl. Wibisono No.90, Krajan, Kepatihan.
7. Produsen Jenang Mirah Josari
Jenang Mirah adalah makanan tradisional Indonesia yang berasal dari Desa Josari, Ponorogo. Makanan tradisional ini terbuat dari ketan yang dikukus dan dicampur dengan gula kelapa, santan, serta rempah-rempah seperti jahe atau pandan.
Jenang Mirah memiliki rasa manis dan aromatik berasal dari rempah-rempah yang digunakan dalam proses pembuatan. Makanan ini biasanya disajikan dalam bentuk bulat atau silinder kecil yang dibungkus dalam daun pisang.
Menjadi bagian dari tradisi dan budaya lokal di daerah tersebut selama bertahun-tahun, Jenang Mirah memiliki banyak penggemar di Indonesia dan sering dijadikan sebagai camilan atau hidangan penutup.
Apabila ingin menikmati rasa original Jenang Mirah, Anda dapat berkunjung ke pusat oleh-oleh Ponorogo di Jl. Kh. Moh. Mansyur No.21, Josari Wetan, Kecamatan Jetis.
8. Produsen Gethuk Desa Golan
Desa Golan terletak sekitar 5 km dari pusat Kota Ponorogo. Di daerah ini, Anda dapat menikmati makanan tradisional gethuk. Sejak dulu penduduk setempat membuat dan menjual produk ini dengan mempertahankan resep turun temurun.
Tampilan gethuk buatan masyarakat Golan berwarna putih tanpa ada tambahan gula merah. Berdasarkan informasi terakhir, produksi sudah tidak seramai dulu. Hanya tersisa dua belas orang yang bertahan melestarikan kuliner tradisional ini.
Gethuk Golan disajikan dengan ketan atau jadah yang ditabur dengan cairan gula kelapa. Biasanya menggunakan wadah daun pisang sehingga kesan tradisionalnya sangat kental.
Pusat oleh-oleh Ponorogo tidak hanya tempat belanja yang hanya menjual makanan dan kerajinan tangan, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkenalkan warisan budaya daerah tersebut kepada wisatawan. Jadi, jangan sampai melewatkan bagian kecil dari keindahan kota ini.
Ingin berkunjung ke Ponorogo, tapi masih bingung memilih alternatif transportasi? Anda dapat mencoba jasa Nahwa Tour & Travel, biro perjalanan terbaik yang menyediakan berbagai kendaraan sesuai kebutuhan. Untuk informasi lebih lengkap kunjungi laman https://nahwatour.com.