Tanggal Berapa Bromo Ditutup Bagi Para Pengunjung?

Tanggal Berapa Bromo Ditutup – Pada waktu-waktu tertentu Gunung Bromo ditutup secara rutin karena beberapa alasan. Terutama karena alasan khusus seperti adanya upacara keagamaan dan adat dari warga setempat.

Penutupan Bromo biasanya dilakukan karena bersamaan dengan upacara khusus yang rutin dilaksanakan oleh Suku Tengger di sekitar Gunung Bromo. Lantas upacara apa saja yang membuat Gunung Bromo harus ditutup untuk publik?

Tanggal Berapa Bromo Ditutup Biasanya Bagi Pengunjung?

1. Wulan Kapitu

Tanggal berapa Bromo ditutup dan apa alasannya? Alasan pertama mengapa Bromo ditutup adalah karena akan dilaksanakan tradisi Wulan Kapitu.  Wulan Kapitu dimaknai sebagai bulan yang suci bagi para sesepuh serta tokoh masyarakat.

Bulan ini biasanya diselenggarakan pada bulan ke-7 yang didasarkan pada penanggalan Jawa masyarakat Tengger. Umumnya masyarakat sekitar Gunung Bromo akan menyelenggarakan berbagai ritual untuk merayakan Wulan Kapitu.

Beberapa tokoh masyarakat pun melaksanakan puasa mutih yang bertujuan untuk meminimalisir nafsu dan sifat dunia sehingga bisa lebih fokus pada hal-hal yang bersifat spiritual. Selain itu untuk melengkapi Wulan Kapitu masyarakat Tengger juga melaksanakan Tapabrata. Dengan demikian penutupan dilakukan demi memberikan kekhusyukan dan keamanan bagi Suku Tengger.

2. Upacara Kasada

Selain upacara atau ritual Wulan Kapitu, pelaksanaan Upacara Kasada juga menjadi alasan mengapa Gunung Bromo ditutup. Biasanya upacara ini dilaksanakan pada tanggal 15 bulan ke sepuluh menurut penanggalan Suku Tengger.

Upacara Kasada diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur atas melimpahnya karunia hasil bumi. Asal-usul upacara ini berasal dari kisah Roro Anteng dan Jaka Seger yang ingin dikaruniai anak. Untuk mewujudkan keinginan tersebut mereka memohon kepada Dewa dan akhirnya dikabulkan dengan syarat mengobarkan anak terakhir mereka.

Kemudian beberapa tahun kemudian anak terakhir mereka memutuskan untuk mengorbankan diri dan berpesan agar keluarga dan seluruh masyarakat memberinya persembahan setiap tanggal 15 pada bulan Kasada. Upacara Kasada diisi dengan kegiatan upacara di pura, doa bersama, melarungkan sesaji di kawah gunung, dan selametan desa.

3. Hari Raya Nyepi

Tanggal berapa Bromo ditutup dan berapa hari? Nyepi adalah hari besar yang dirayakan oleh masyarakat beragama Hindu, tidak terkecuali Suku Tengger yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu. Oleh karena itu pada saat hari Nyepi tiba Gunung Bromo akan ditutup untuk memberikan kenyamanan bagi umat Hindu untuk merayakannya.

Umumnya pada saat Nyepi berlangsung masyarakat Suku Tengger yang beragama Hindu juga akan melaksanakan Tapa Brata. Yang artinya masyarakat melakukan penyepian empat pantangan. Pantangan tersebut mencakup tidak bepergian, tidak bekerja, tidak bersenang-senang, dan tidak menyalakan api selama 24 jam.

Namun sebelum itu masyarakat akan menjalankan prosesi Melasti dan Pujan Kasanga sehingga Bromo tidak hanya ditutup sehari pada saat Nyepi. Umumnya akan ada pemberitahuan ketika Bromo akan ditutup sehingga wisatawan tidak perlu datang di waktu yang salah.

Apa Saja Rekomendasi Destinasi Wisata yang Dapat Dikunjungi Ketika Bromo Tutup?

Jangan khawatir kalau Bromo memang lagi tutup, Anda tetap bisa coba mengunjungi spot-spot wisata di area sekitar berikut:

1. Pos Bantengan

Dari sini wisatawan dapat melihat pemandangan kaldera Gunung Bromo sehingga dapat dijadikan alternatif ketika Bromo ditutup. Anda dapat menikmati hamparan padang pasir yang memukau dan bukit-bukit yang dipenuhi oleh rerumputan hijau segar.

Pos Bantengan masuk ke dalam Kabupaten Lumajang  dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 menit dari Pasar Tumpang.

2. Coban Trisula

Untuk Anda yang ingin merasakan sensasi bermain air di dekat Gunung Bromo tidak ada salahnya singga ke Coban Trisula. Penyebutan Trisula ini disematkan sebab keunikan bentuk terjunnya yang jika dilihat-lihat sangatlah mirip dengan senjata trisula. Dan di sepanjang alirannya, pengunjung juga bisa melihat kalau terdapat banyak undak-undakan.

Tempat wisata ini tidak begitu jauh dari Gunung Bromo dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam. Coban Trisula masuk ke dalam wilayah Malang tepatnya di Kecamatan Poncokusumo.

3. Air Terjun Madakaripura

Tanggal berapa Bromo ditutup dan adakah rekomendasi tempat wisata lain? Dikenal sebagai air terjun tertinggi di pulau Jawa dan kedua di Indonesia membuat air terjun Madakaripura sulit untuk dilewatkan begitu saja. Ketinggian air terjun Madakaripura dapat mencapai 200 meter dan dilengkapi dengan air yang jernih.

Di sini pengunjung dapat menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam dari bawah diiringi dengan gemercik air yang menenangkan. Selain itu tebing-tebing yang kokoh dapat melengkapi pemandangan sehingga cocok sebagai spot berfoto.

Menariknya tidak hanya ada satu aliran saja, tetapi juga ada beberapa air terjun berukuran kecil yang dapat dinikmati wisatawan. Suasana di sekitar air terjun cenderung dingin dan basah karena cipratan air dari air terjun di atas membuatnya seolah-olah hujan.

4. Puncak B29 Lumajang

Berikutnya jika Anda ingin merasakan sensasi naik gunung tetapi gagal ke Bromo, bisa singgah ke Puncak B29 Lumajang. Di sini wisatawan dapat menikmati keindahan hamparan perkebunan, Puncak Gunung Bromo dan Gunung Batok, serta langit biru yang memukau.

Selain itu di sekitar puncak juga terdapat beberapa spot menarik yang bisa dikunjungi. Di antaranya yaitu Mahameru, Masjid Tertinggi, Bukit Danyangan, Kampung Nirwana, Mahameru, Awan Tumpah, dan Kampung Adat.

Biasanya tanggal berapa Bromo ditutup pasti akan diumumkan oleh pengelola Bromo maupun jasa tour tempat Anda ingin booking paket liburan terutama paket wisata ke Bromo. Jika Anda menggunakan Nahwa Tour, maka kami pun juga pasti menyampaikan informasi-informasi penting tersebut. Untuk lebih jelasnya bisa langsung hubungi dan kontak paket tour kami di 081 222 431 414.