Oleh-Oleh Khas Ponorogo – Selain keindahan alam dan budayanya, oleh-oleh khas Ponorogo juga menjadi daya tarik daerah tersebut. Makanan dan karya seni tradisional tidak boleh dilewatkan oleh para wisatawan. Membawa cinderamata yang memiliki nilai sejarah merupakan suatu kembanggaan.
Setiap berkunjung ke Ponorogo tidak boleh melewatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner lezat dan menggugah selera. Kota ini memang menawarkan berbagai oleh-oleh yang membuat perjalanan Anda semakin berkesan.
Inilah Oleh-Oleh Khas Ponorogo yang Wajib Dibawa Pulang
Daftar Isi
- Inilah Oleh-Oleh Khas Ponorogo yang Wajib Dibawa Pulang
- 1. Makanan Tradisional Gethuk Golan
- 2. Jenang Mirah
- 3. Lentho Garing Khas Ponorogo
- 4. Bumbu Petis Welirang Asli Ponorogo
- 5. Madu Mongso Khas Ponorogo
- 6. Serabi Ponorogo
- 7. Piya piya Babadan
- 8. Dawet Jabung Khas Ponorogo
- 9. Kerajinan Topeng Reog Mini
- 10. Alat Musik Tradisional Ponorogo
- 11. Kerajinan Bambu Ponorogo
- 12. Gerabah Plancungan Ponorogo
Kota Reog terkenal dengan kuliner dan kerajinan tangan tradisionalnya. Berikut ini daftar oleh-oleh khas Kota Ponorogo yang tidak ditemukan di daerah lain.
1. Makanan Tradisional Gethuk Golan
Gethuk Golan adalah makanan oleh-oleh khas Ponorogo terbuat dari ketela pohon kukus yang dihaluskan. Biasanya disajikan dalam bentuk lonjong atau bulatan dengan taburan kelapa dan gula merah cair.
Memiliki tekstur kenyal dan rasa manis yang khas. Makanan tradisional ini sering dijadikan sebagai hidangan penutup atau camilan. Anda dapat mengunjungi Desa Golan, Ponorogo untuk menikmati gethuk original.
Berbagai varian rasa juga dapat ditemukan di warung atau toko daerah perkotaan. Makanan tradisional ini paling banyak diburu wisatawan sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Ponorogo.
2. Jenang Mirah
Jenang terbuat dari beras ketan yang direbus dengan gula aren, santan kelapa, dan beberapa bahan tambahan lainnya. Makanan tradisional ini terkenal karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut.
Jenang Mirah juga dapat ditambahkan dengan beberapa bahan, seperti kacang tanah, wijen, atau potongan buah untuk memberikan variasi rasa dan tekstur. Makanan oleh-oleh khas Ponorogo ini sering disajikan dalam perayaan tradisional dan hari-hari besar.
Jenang Mirah merupakan salah satu kuliner tradisional yang populer di Ponorogo. Rasanya yang lezat dan proses pembuatannya yang masih menggunakan bahan-bahan alami menjadikannya sebagai pilihan makanan yang disukai oleh wisatawan.
3. Lentho Garing Khas Ponorogo
Lentho Garing atau thoring adalah camilan tradisional khas Ponorogo yang terbuat dari tepung singkong. Memiliki rasa khas dari bumbu rempah-rempah membuat makanan ini tidak dapat dilupakan oleh wisatawan.
Rasanya tidak jauh berbeda dengan lentho basah. Thoring dapat ditemukan di hampir semua sentra oleh-oleh di Ponorogo. Dikemas dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 15.000,00 hingga Rp 20.000,00.
4. Bumbu Petis Welirang Asli Ponorogo
Bumbu petis welirang terdiri dari bahan utama, petis, gula merah, garam, air jeruk nipis, dan cabai rawit. Bumbu ini memiliki rasa gurih, pedas, dan manis yang khas.
Bumbu petis welirang disajikan sebagai pelengkap rujak sayur, yaitu hidangan yang terdiri dari lontong, kecambah, dan sayur-sayuran. Biasanya ditambah dengan tahu, tempe, atau kerupuk.
Bumbu petis welirang bisa didapatkan di toko oleh-oleh khas Ponorogo. Apabila ingin merasakan rujak sayur welirang yang otentik, Anda bisa mengunjungi rumah makan atau warung di pinggir jalan.
5. Madu Mongso Khas Ponorogo
Salah satu makanan tradisional Ponorogo yang paling populer adalah madu mongso. Terbuat dari ketan hitam yang difermentasi atau disebut dengan tapai. Biasanya disajikan sebagai hidangan dalam perayaan, seperti pernikahan, khitanan, atau hari raya.
Menurut beberapa sumber, madu mongso sudah ada sejak kerajaan Mataram Kuno. Di masa itu, makanan ini hanya dapat dinikmati oleh para raja. Hal ini karena ketan merupakan komoditas yang sulit diperoleh dan mahal.
Selain ketan, bahan utama yang digunakan untuk membuat madu mongso, antara lain gula, santan, dan nanas. Biasanya makanan ini dikemas seperti permen dari kertas warna-warni.
6. Serabi Ponorogo
Serabi Ponorogo terbuat dari bahan utama tepung beras. Cara membuatnya digoreng atau dipanggang. Memiliki cita rasa manis dan aroma yang khas. Teksturnya yang lembut dan kenyal membuat wisatawan tidak bisa melupakan makanan ini.
Serabi Ponorogo disajikan dengan taburan kelapa parut. Seiring berkembangnya zaman, banyak variasi topping, seperti kacang, coklat, keju, atau selai. Makanan ini menjadi salah satu pilihan oleh-oleh khas Ponorogo yang bisa Anda bawa pulang.
7. Piya piya Babadan
Anda pasti tidak asing dengan gorengan bakwan. Di Ponorogo makanan ringan ini disebut dengan piya piya Babadan. Bentuknya sedikit berbeda, yaitu kecil dan lebih menggembung. Biasanya lebih nikmat disajikan dengan sambal petis welirang.
8. Dawet Jabung Khas Ponorogo
Dawet Jabung adalah minuman khas Ponorogo yang memiliki manis, gurih, dan sedikit asam. Selain memberikan sensasi menyegarkan, keberadaannya selalu diburu karena dapat menghilangkan dahaga.
Sekilas tampilan dawet Jabung tidak berbeda dengan minuman sejenis. Namun, di dalam setiap porsi terdapat isian gempol, yaitu makanan dari tepung yang dikukus dalam bentuk bulatan kecil.
9. Kerajinan Topeng Reog Mini
Oleh-oleh asli Ponorogo selain jenang dan makanan tradisional lainnya adalah kerajinan tangan. Salah satunya topeng reog berukuran mini yang banyak diminati oleh wisatawan. Souvenir ini digunakan sebagai simbol pernah berkunjung ke daerah tersebut.
Reog merupakan tari tradisional yang menjadi ikon kota Ponorogo. Pertunjukan ini kental dengan mistis dan ilmu kebatinan. Beberapa orang percaya bahwa nilai spiritual dapat membawa keberuntungan bagi penontonnya.
Reog sering kali dipentaskan dalam acara-acara budaya, festival, atau perayaan tradisional di Ponorogo. Tari tradisional ini telah menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia dan terus memikat penonton dengan keindahan dan keunikan seninya.
10. Alat Musik Tradisional Ponorogo
Souvenir anti mainstream yang bisa Anda bawa pulang adalah alat musik tradisional Ponorogo. Ada banyak pilihan seperti, kendang bem, kendang ketipung, dan kendang ciblon.
Ketiga alat musik tersebut digunakan untuk mengiringi tari Reog. Kendang tradisional Ponorogo dapat ditemukan di toko pengrajin kayu.
11. Kerajinan Bambu Ponorogo
Souvenir yang bisa dibawa pulang dari Ponorogo adalah kerajinan bambu. Berbagai macam perabot bisa Anda dapatkan, seperti teko atau cangkir dengan ukiran dan motif yang cantik.
Masih dibuat dengan cara tradisional, kerajinan tangan ini dibanderol dengan harga yang relatif mahal satu set perlengkapan dari bambu dibanderol mulai dari Rp 150.000,00 tergantung ukuran dan kerumitan.
12. Gerabah Plancungan Ponorogo
Gerabah Plancungan terbuat dari tanah liat yang dibentuk menjadi berbagai macam figur, seperti manusia, hewan, atau objek-objek lainnya. Proses pembuatan masih menggunakan cara tradisional, mulai dari teknik ukir hingga pengeringan.
Gerabah Plancungan memiliki nilai seni dan estetika yang tinggi sehingga sering dijadikan sebagai barang hiasan, hadiah, atau koleksi. Perabot tradisional merupakan salah satu produk unggulan Ponorogo dan sering dipamerkan dalam berbagai acara seni dan budaya.
Tempat oleh-oleh ini terletak di Desa Plancungan, Kecamatan Slahung. Di sana, Anda bisa membuat sendiri gerabah yang diinginkan.
Daftar kuliner dan kerajinan tangan di atas merupakan bukti nyata kekayaan warisan yang dimiliki oleh Ponorogo. Wisatawan wajib membawa pulang sebagian kecil dari Kota Reog tersebut.
Wisatawan luar daerah dapat berburu oleh-oleh khas Ponorogo menggunakan jasa Nahwa Travel. Biro perjalanan ini menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang. Kunjungi laman https://nahwatour.com untuk melakukan pemesanan tiket.