Beri Penilaian

Kenapa Dinamakan Kawah Ijen – Tempat wisata yang terletak di Banyuwangi ini memang menawarkan pemandangan alam yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya. Karena itulah kawah Ijen sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Tetapi, pernahkah Anda membayangkan dari mana nama tersebut dipilih dan bagaimana sejarah yang terdapat di baliknya.

Kenapa Dinamakan Kawah Ijen

Kenapa Dinamakan Kawah Ijen?

Soal asal namanya sendiri diambil dari bahasa Jawa Ijen yang memiliki arti yaitu sendirian karena dari sekian banyak gunung yang ada sekitarnya gunung ini sajalah yang memiliki kawah.

Gunung ini merupakan salah satu gunung merapi aktif yang terletak di Pulau Jawa bagian timur.  Menurut sejarah, terdapat beberapa letusan yang dialami gunung ini yaitu pada tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.

Gunung Ijen ini sempatkan meningkat aktivitasnya pada tahun 2012 lalu di kala itu statusnya diubah menjadi siaga. Tetapi, setahun kemudian Gunung Ijen ini kembali beroperasi seperti sedia kala hingga saat ini.

Berapa Tinggi Kawah Ijen

Sejarah Singkat Kawah Ijen

Kawah Ijen ini namanya mulai kesohor hingga pelosok dunia sejak dikunjungi dua wisatawan suami istri yang datang dari Perancis yaitu Katia Kraft dan Nicolas Hulot pada tahun 1971. Sepasang turis itu menorehkan cerita soal keindahan Kawah Ijen serta kisah soal para penambang belerang yang tertuang di majalah asal Perancis yaitu Geo. Kareja dua hal tersebut sejak saat ini mulai banyak fotografer dan wisatawan dari berbagai penjuru dunia yang berkunjung ke tempat ini.

Nama tempat wisata yang satu ini juga acap kali diutarakan oleh seorang pangeran yang berasal dari Kerajaan Wilis sedang berperang menghadapi VOC pada masa penjajahan. Pertempuran tersebut melawan para penjajah dari balik lereng Gunung Ijen kala itu. Walaupun harus mengakui kedigdayaan penjajah, namun cerita ini membuktikan bahwa Ijen adalah sebuah tempat sembunyi yang sangat tepat bagi para pejuang Blambangan ketika itu. Tanah yang penuh dengan hutan lebat dan bergunduk-gunduk ini membuat orang luar bergidik untuk mendatanginya. Wilayah yang tak bertuan ini menghadirkan kesan yang menyeramkan dan angker.

Tanah ini akhirnya terpapar oleh manusia ketika para penjajah menyewakan lahan yang ukurannya cukup luas di daerah Probolinggo, Panarukan, Besuki dan sekitarnya kepada seseorang etnis Cina di Surabaya yaitu Han Chan Pit dan saudaranya yaitu Han Ki Ko.

Agar para penduduk tertarik untuk bekerja, sadagar kaya tersebut membagikan beras secara cuma-cuma ketika terjadi musibah kelaparan. Tak lama kemudian, 40 ribu orang yang berasal dari Madura datang untuk siap bekerja.

Merek datang untuk membuka lahan lalu menanam sayuran dan padi. Selain itu, mereka pun menerapkan sistem irigasi yang sangat baik untuk perairannya. Tetapi tanah yang disewa ini akhirny kembali diakuisisi setelah terjadi pemberontakan oleh para petani pimpinan Kiai Mas pada tahun 1813.

Belanda yang melaksanakan polit kulturisasi pada abad ke-19 akhir membuat lahan-lahan tak bertuan ini kembali dibuka, khususnya Gunung Ijen untuk digunakan sebagai perkebunan karet dan kopi.

Pekerja Madura pun kembali didatangi untuk bekerja di perkebunan karet dan kopi tersebut. Oleh karena itu, terbentuklah kelompok atau masyarakat suku Madura dengan bahasa, budaya dan adat istiadatnya. Madura ini masih dapat dijumpai di sebagian daerah Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, dan Jember.

Apakah Kawah Ijen Berbahaya

Gunung Ijen Lokasi Wisata Wajib Dikunjungi

  • Dapat Dinikmati dari Bali

Tempat wisata yang satu ini ternyata juga dapat dinikmati keindahan alamnya jika Anda berlibat di Bali. Tepatnya, Anda bisa menikmati Gunung Ijen ini ketika berada di Pantai Lovina. Pemandangan yang menakjubkan itu tentu saja dilengkapi dengan keindahan Gunung Raung yang terdapat di dekat Gunung Ijen.

  • Angkutan Khusus

Ketika mengunjungi Gunung Ijen, Anda akan menemukan sebuah kendaraan atau angkutan khusus yang cukup unik. Karena angkutan ini berbentuk gerobak yang berfungsi untuk mengantarkan para wisatawan pemula atau yang tidak mampu mencapai ke puncak atau ketika menuruni gunung.

Angkutan yang berbentuk gerobak ini digunakan oleh penambang yang ingin mendapatkan pemasukan tambahan untuk kehidupannya. Untuk tarif, biaya yang dikenakan untuk mendaki atau menuruni gunung kurang lebih Rp15 ribu.

  • Adanya Penerbangan Internasional ke Banyuwangi

Karena Gunung Ijen yang namanya sangat populer dengan adanya Kawah Ijen, Banyuwangi pun ikut harum namanya hingga ke penjuru dunia. Banyak para wisatawan baik dari dalam maupun mancanegara yang penasaran untuk mengunjungi tempat wisata ini. Untuk itu, Banyuwangi pun rencananya akan membuka penerbangan internasional karena adanya Gunung Ijen ini.

  • Keanekaragaman Hayati Khas

Di Kawah Ije ini memiliki flora dan fauna unik dank has gunung berapi. Anda pun akan menemukan spesies serangga dan burung serta tanaman khas pegunungan yang cuma bisa ditemukan di kawasan gunung berapi. Hal tersebut tidak hanya menjadi daya tarik bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara namun juga bagi peneliti dan pencinta alam.

  • Pemandangan Matahari Terbit

Jika Anda ingin menikmati keindahan alam yang sangat mempesona, cobalah untuk mendaki saat dini hari dan sampai di puncak kawah sebelum matahari terbit. Pemandangan matahari terbit di kawah ini menghadirkan momen yang sangat hangat dan luar biasa. Cahaya matahari yang sangat terang membuat alam pegunungan semakin memancarkan pesonanya.

Baca juga : Open Trip Ijen Baluran

Jadi ternyata alasan kenapa dinamakan Kawah Ijen itu diambil dari bahasa Jawa yang berarti sendirian. Apalagi keindahan alamnya memang sangat langka dan salah satu yang ada di dunia sehingga wajib untuk disaksikan. Jika Anda tertarik untuk mengunjungi gunung Bromo bisa menghubungi agen wisata terbaik Nahwa Tour di nomor 0812.2243.1414. Kami menyediakan berbagai paket wisata dan open trip yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Pilihan Paket

Hubungi kami, jika ingin paket wisata secara custom