Bagaimana Karakter Musik Tradisional Banyuwangi – Selain destinasi wisata dan ragam budayanya, Banyuwangi juga menawarkan kesenian tradisional yang cukup unik. Salah satu ciri khas kesenian yang menjadi ciri khas Banyuwangi adalah musik tradisionalnya. Simak penjelasan soal dari mana musik tradisional Banyuwangi muncul hingga bisa dinikmati hingga saat ini.
Bagaimana Karakter Musik Tradisional Banyuwangi Muncul?
Daftar Isi
Nuansa musik khas Banyuwangi tak bisa dilepaskan dari dua etnis Bali dan Jawa yang memang memberikan corak dan warna yang khas. Irama yang diambil dari etnis yang berbeda itu saling berpadu dan memiliki akar yang sama.
Menurut sejarah, musik khas Banyuwangi ini masih tergolong baru. Perkembangan musik khas ini pun terjadi diperkirakan memasuki abad ke-19 akhir. Lahirnya musik khas Banyuwangi ini tak lepas dari beberapa faktor yang menjadi pengaruh.
Banyuwangi yang terletak di Jawa tentu saja tidak dapat dipisahkan dari jalur antropologis Jawa ketika berbicara faktor geografis. Namun, karena letaknya juga sangat dekat dengan Bali, tak heran apabila musiknya juga terinspirasi dari tetangganya tersebut.
Jika dilihat dari sektor sejarah, Banyuwangi memang memiliki hubungan secara tradisi dengan Bali sejak masa lampau. Tradisi tersebut juga dibalut secara politis menurut penelitian. Sejak zaman kerajaan Blambangan dan Macan Putih, Banyuwangi adalah protektorat Bali. Oleh sebab itu, Bali memberikan sentuhan secara budaya pada seni dan budaya Banyuwangi.
Meskipun Bali memberikan sentuhan unik, namun budaya Jawa masih tetap paling dominan dan sangat terasa di Banyuwangi. Inilah yang akhirnya muncul perpaduan budaya atau yang sering disebut dengan akulturasi budaya.
Akulturasi budaya ini pun juga terlihat dari jenis nada musiknya. Banyuwangi slendro, sementara Bali adalah pelok. Musik khas Banyuwangi memiliki guru lagu. Hal tersebut dapat terlihat dari Gandrung, Damarulan, Kuntulan dan Angklung.
Sementara itu, musik khas yang digunakan sebagai iringan Seblang atau upacara sakral sangat menonjolkan kesederhanaan dan kebersahajaannya. Tetapi musiknya tetap dilantunkan dengan indah dan selaras. Inilah yang diyakini menjadi cikal-bakal bagaimana karakter musik tradisional Banyuwangi lahir.
Musik gandrung yang biasa dimainkan memiliki nada yang sangat unik dan khas. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian gandrung awalnya adalah gong, kluncing dan kendang serta gamelan yang disebut saron. Kemudian sejak tahun 1920-an, dua buah biola mulai ditambahkan ke dalam alat musik yang mengiringi Gandrung hingga saat ini.
Saron pun tak lagi digunakan dengan adanya tambahan biola. Hingga saat ini dengan perkembangannya, alat musik pengiring Gandrung yaitu satu gong berukuran besar, satu kluncing, satu kendang dan dua biola.
Kesenian musik Gandrung ini memang cukup kesohor, bahkan telah manggung beberapa kali di mancanegara. Tak heran apabila Gandrung ini menjadi kesenian yang menjadi ciri khas dari Banyuwangi.
Musik angklung khas Banyuwangi terbuat dari bambu yang berbilah-bilah. Awalnya, angklung ini tidak menggunakan instrumen yang terbuat dari logam. Jenis kesenian ini pun bermacam-macam seperti Angklung Blambangan, Angklung Dwilaras, Angklung Tetak, Angklung Caruk, dan Angklung Paglak.
Sejarahnya, kesenian angklung ini dimainkan orang yang berada di tengah sawah sambil menunggu pagi yang akan menguning. Biasanya angklung ini juga diiringi dengan seruling yang menciptakan nada-nada yang cukup harmonis dan sentimental. Jenis angklung yang satu ini yang kerap dikenal dengan sebutan Angklung Paglak.
Kik Druning, seorang pemusik yang berasal dari Bali merupakan orang dibalik berkembangnya angklung Banyuwangi pada tahun 1920-an. Dirinya menambahkan beberapa alat musik khas Bali seperti gong, ketuk, peking, saron dan slentem.
Terobosan yang dilakukan oleh Kik Druning saat ini ternyata bisa langsung diterima dengan cepat oleh masyarakat. Eksperimen yang dicoba oleh Kik Druning ini pada awalnya dinilai masih memiliki sentuhan Bali. Namun ternyata inilah yang menjadi asal muasal angklung Banyuwangi yang bisa dinikmati hingga kini.
Baca : Lagu Daerah Banyuwangi Apa Saja?
Perkembangan Angklung Banyuwangi di Era Modern
Angklung Banyuwangi mengalami perkembangan secara inovatif yang dipadukan dengan musik modern. Hal tersebut pun tidak mengalami masalah karena susunan interval angklung tersebut yang ada di setiap bilah atau wilah sangat mungkin sekali.
Adapun delapan bilah yang ada di susunan angklung khas Banyuwangi yaitu A,C,D,C,G,A,C,D. Dengan demikian, oktavnya adalah A,C,D,C,G,A. apabila bilahnya ditambah hingga 12 atau lebih bilahnya, hal tersebut tentu saja akan sangat menguntungkan.
Keuntungan yang paling terasa adalah pentatonik yang lebih tepat. Selain itu, akan lebih menonjol kekayaan variasinya. Apabila terdapat satu nada yang tidak pas maka akan tidak sulit untuk mencocokkannya dengan nada yang lain.
Beberapa pendapat mengatakan, bagaimana karakter musik tradisional Banyuwangi berasal yaitu dari gatuk matuk yaitu satu alat musik ditemukan dan dicocok-cocokkan dengan alat musik lain. Itulah yang membuat sebuah komposisi musik yang standarnya belum ada.
Hal tersebut tampak dari masuknya biola pada iringan musik Gandrung. Sama halnya dengan musik yang saat ini sedang berkembang yaitu Kendang Kempul. Alat musik elektrik seperti organ, organ, gitar dan elektron ditambah dengan alat musik tradisional Banyuwangi menciptakan nuansa tren dangdut.
Seluruh alat musik tentu saja mempunyai fungsinya masing-masing. Tetapi, perpaduan alat musik pada gamelan Banyuwangi membuat pertunjukan ini menarik karena adanya suara dari gamelan tersebut. Dentingan kluncing, gesekan biola, kenong dan gong bertalu-talu, dan kendang yang menghentak seakan mengajak para penikmatnya untuk menyaksikan tarian ini.
Baca juga : Open Trip Kawah Ijen: Petualangan Tak Terlupakan dengan Nahwa Tour
Itu adalah cikal bakal bagaimana karakter musik tradisional Banyuwangi muncul. Perpaduan etnis Jawa dan Bali membuat musik tradisional Banyuwangi ini semakin kaya dan unik. Ingin menikmati langsung sajian musik Banyuwangi dengan mengunjungi lokasinya? Bisa ikut liburan trip bareng Nahwa Tour dengan booking slotnya di 081 222 431 414.