Apakah Suaka Margasatwa Baluran Termasuk Hutan Konservasi – Tempat yang sudah menjadi taman nasional ini memiliki ekosistem asli yang sering digunakan untuk keperluan ilmu pengetahuan seperti penelitian. Akan tetapi pesona gunung Baluran serta keindahan alamnya yang memanjakan mata juga membuatnya ramai menjadi tempat untuk berekreasi.

Apakah Suaka Margasatwa Baluran Termasuk Hutan Konservasi?
Daftar Isi
-
Menjadi Habitat Spesies Banteng Langka
Dalam taman nasional ini terdapat salah satu fauna yang menjadi ikon dari kawasan tersebut, yaitu Banteng Jawa. Disinyalir hewan ini merupakan satwa langka dan terancam punah dengan populasi semakin sedikit akibat perburuan liar dan habitat yang hilang.
Oleh karena itu, penggunaan padang savana yang ada di dalam taman nasional ini menjadi salah satu program konservasi untuk melestarikan populasi banteng Jawa. Karena itulah untuk menjawab pertanyaan apakah suaka margasatwa Baluran termasuk hutan konservasi maka Anda harus mengetahui bahwa terdapat upaya penangkaran dan pemantauan populasi hewan secara rutin di tempat ini.
-
Terdapat Hutan Mangrove
Taman Baluran memiliki berbagai destinasi unik termasuk hutan mangrove yang cukup luas. Hutan ini merupakan habitat berbagai jenis ikan, kepiting, dan burung air juga dimanfaatkan sebagai pelindung alami dari abrasi pantai.
Pemandangan matahari terbit yang terlihat dari pantai Bama menjadi daya tarik terutama untuk pengunjung yang menginap di berbagai penginapan yang ada di sekitar taman. Pengunjung juga dapat menjelajahi jalur kayu yang dibangun di jalur tengah hutan mangrove untuk dapat merasakan keindahannya dari dalam.
-
Keanekaragaman Hayati atau Hewani
Tak hanya memiliki padang savana luas kawasan taman nasional ini memiliki berbagai ekosistem mulai dari hutan hujan tropis, hutan mangrove, hutan musim, hingga pantai. Hal ini menjadi jawaban apakah suaka margasatwa Baluran termasuk hutan konservasi dengan tingginya jumlah kekayaan hayati dan hewani yang ada di dalamnya.
Disinyalir terdapat lebih dari 700jenis flora, 300jenis ikan, 200jenis burung, dan puluhan mamalia yang hidup secara aman dan damai pada taman nasional ini. Terdapat beberapa tanaman khas seperti mimba dan pilang serta berbagai jenis mamalia seperti kucing bakau, rusa muncak dan kancil. Anda juga bisa menemukan berbagai spesies burung di tempat ini seperti kangkareng, ayam hutan merah dan layang-layang api.
-
Memiliki Gunung yang Tak Lagi Aktif
Salah satu ikon dari kawasan taman nasional ini adalah gunung Baluran yang menjulang tinggi di dalamnya. Banyak orang yang mengira bahwa Baluran masih aktif namun dari bukti yang ada dipercaya bahwa gunung ini sudah tidak aktif lagi. Apalagi karena sudah tidak ada aktivitas vulkanik lagi yang dilakukan oleh gunung Baluran bahkan dalam ratusan tahun terakhir. Oleh karena itu itulah ekosistem dan lingkungan sekitar gunung Baluran masih sangat hijau dan terjaga dari kerusakan akibat erupsi.

Daya Tarik Taman Baluran Yang Membuatnya Layak Dikunjungi
-
Savana Bekol
Salah satu faktor apakah suaka margasatwa Baluran termasuk hutan konservasi terlihat dari savana atau padang rumput yang terhampar luas pada kawasan taman nasional ini. Pemandangan rumput laut yang luas ini juga menjadi tempat satwa liar seperti rusa, merak, kancil dan banteng untuk berkeliaran secara bebas.
Tempat yang disebut Savana Bekol ini memiliki keunikan berupa perubahan warna yang cukup drastis sepanjang tahun. Saat musim hujan rumput di sekitaran savana akan menghijau dan tumbuh subur sedangkan saat musim kemarau hamparan rumput berubah menjadi coklat keemasan sehingga menimbulkan efek dramatis.
-
Pantai Bama
Tak hanya memiliki hutan dan padang rumput, taman nasional ini memiliki pantai yang dijuluki pantai Bama. Pantai ini terkenal dengan pasir putihnya yang bersih serta kejernihan airnya yang seakan tak pernah terjamah manusia. Terdapat berbagai aktivitas yang bisa dilakukan seperti snorkeling dan berenang. Pantai ini menjadi habitat dari burung-burung laut dan juga berbagai spesies ikan serta kepiting.
-
Sumur Tua Bekol
Salah satu tempat khas yang terdapat dalam hamparan padang rumput luas ini adalah sumur yang bernama sumur tua Bekol. Sumur ini merupakan sumber air tawar yang digunakan oleh satwa liar yang berada dalam kawasan taman nasional. Uniknya, sumur ini tetap mengalirkan air bahkan saat di musim kemarau sehingga hewan-hewan yang ada di taman tetap bisa menggunakannya.
-
Jalur Pendakian yang Memadai
Tak hanya menikmati pemandangan dengan berdiam diri, pengunjung bisa melakukan trekking untuk melihat keindahan alam secara lebih dalam. Pada taman nasional ini, terdapat berbagai jalur trekking yang bisa dicoba oleh pengunjung. Jalur tersebut seperti jalur pendakian gunung, jalur ke Savana Bekol, jalur menuju pantai dan juga jalur trekking menuju kawasan sekitar hutan musim.
Setiap jalur trekking memberikan pengalaman yang unik serta berbeda dengan keindahan panorama yang tak ada duanya. Jalur trekking ini sangat cocok untuk pengunjung yang memiliki minat besar pada alam atau fotografi. Hal itu karena pengunjung akan bisa berada dalam jarak yang cukup dekat dengan flora dan fauna yang ada.
-
Pohon Unik yang Mekar di Musim Kemarau
Terdapat salah satu pohon ikonik yang menjadi destinasi favorit bagi para pengunjung karena keunikannya. Pohon yang disebut Widoro Bukol ini tidak seperti pohon lainnya karena hanya berbunga dan berbuah di musim kemarau. Hal tersebut menjadikan pohon tersebut sebagai sumber makanan yang cukup penting untuk satwa liar saat rumput di savana mengering. Pemandangan cabang pohon yang kering akan terlihat kontras dengan bunga putih yang bermekaran.

Baca juga : Open Trip Menjangan Tabuhan Banyuwangi
Sekarang Anda sudah tahu jawaban apakah suaka margasatwa Baluran termasuk hutan konservasi dari banyaknya fauna yang ada di dalamnya. Selain itu terdapat berbagai lokasi yang membuat tempat ini layak untuk Anda kunjungi. Jika Anda tertarik untuk mengunjungi Taman Baluran bisa menghubungi agen wisata terbaik Nahwa Tour di nomor 0812.2243.1414. Kami menyediakan berbagai paket wisata dan open trip yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.


