(1 customer reviews)

Kenapa Banyuwangi Dijuluki Kota Santet – Tidak hanya terkenal dengan keindahan alam yang memukau, Banyuwangi juga memiliki segudang keunikan. Banyuwangi sendiri merupakan sebuah daerah di Jawa Timur yang letaknya berada di ujung timur Pulau Jawa. Tidak tanggung-tanggung, Banyuwangi bahkan dijuluki sebagai kota santet. Lantas apakah alasannya dibalik munculnya julukan tersebut?

Kenapa Banyuwangi Dijuluki Kota Santet

Apa Saja Alasan Kenapa Banyuwangi Dijuluki Kota Santet?

  • Adanya Praktik Teluh Lima Ribu

Munculnya julukan kota santet berawal dari adanya praktik ilmu hitam yang dilakukan secara luas di Banyuwangi. Banyak orang dipercaya telah melakukan ilmu hitam seperti santet dan mendapatkan kemampuan tersebut dari orang lain. Adapun akibat yang ditimbulkan dari praktik santet antara lain munculnya berbagai musibah serta penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Kenapa Banyuwangi dijuluki kota santet  dan apa penyebabnya? Banyak beredar kabar jika santet di Banyuwangi cukup dilakukan dengan mahar lima ribu rupiah saja. Hal ini dikarenakan masyarakat sana sudah cukup akrab dengan santet dan teluh. Karena praktik ini cukup meresahkan banyak orang, akhirnya penduduk setempat mulai mengambil beberapa langka seperti perusakan rumah orang yang diyakini sebagai dukun santet, pengusiran, sampai dengan membunuh orang tersebut.

  • Terjadinya Tragedi 1998

Kenapa Banyuwangi dijuluki kota santet dan kapan terjadinya? Tragedi ini terjadi pada bulan Februari hingga September tahun 1998 bermula dari adanya pembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang misterius berpenampilan seperti seorang ninja. Ketika melakukan aksi kejinya, pelaku tampak seperti sosok yang terlatih dan sudah merencanakan hal tersebut sebelumnya. Sebelum memulai aksi pembunuhan, pelaku akan memadamkan aliran listrik serta menandai rumah target menggunakan tanda X.

Pada saat peristiwa ini terjadi, banyak yang menganggap hal tersebut merupakan pembunuhan biasa. Akan tetapi setelah banyaknya pembunuhan yang terjadi di Banyuwangi, orang-orang mulai beranggapan jika peristiwa tersebut merupakan sebuah pembantaian. Adapun target dari pembunuhan tersebut adalah orang-orang yang dicurigai sebagai pelaku santet. Namun pembantaian tersebut kebanyakan didasarkan pada asumsi dan belum tentu kebenarannya mengenai apakah korban merupakan dukun santet. Karena peristiwa itu lah Banyuwangi dijuluki kota santet mengingat banyaknya korban yang berjatuhan.

Selain Kota Santet, Julukan Apalagi yang Disematkan Ke Banyuwangi?

  • Kota Osing

Banyuwangi terkenal akan sebutannya sebagai Kota Osing yang diambil dari nama suku asli penduduk setempat. Suku Osing sendiri mempunyai adat istiadat, budaya, serta bahasa yang berbeda dari masyarakat Jawa pada umumnya. Beberapa tradisi Suku Osing yang cukup populer antara lain Tumpeng Sewu, BarongIde Bumi, Upacara Adat, serta beberapa jenis tarian tradisional lainnya.

Kemudian untuk bahasa sehari-hari Suku Osing, menggunakan bahasa daerah Osing yang digunakan hingga saat ini. Bahkan bahasa tersebut juga digunakan oleh orang-orang yang bukan keturunan asli Suku Osing.

  • Bumi Blambangan

Selanjutnya Banyuwangi juga memiliki julukan berupa Bumi Blambangan yang berasal dari sejarah. Istilah tersebut merujuk pada sejarah Banyuwangi dimana dulunya ada sebuah kerajaan bernama Blambangan yang pernah berkuasa di Banyuwangi.

Kerajaan Blambangan berkuasa pada abad ke-18 dan berada di bawah kepemimpinan Majapahit. Dulunya kerajaan ini pernah berjaya dan menjadikan daerah Blambangan atau Banyuwangi menjadi kerajaan yang makmur serta kuat.

Kenapa Banyuwangi Disebut Sunrise of Java

  • Sunrise of Java

Julukan ini muncul karena Banyuwangi berada di ujung paling timur Pulau Jawa. Dengan lokasi tersebut menjadikan Banyuwangi sebagai daerah di Jawa yang pertama kali meliihat matahari terbit.

Oleh karena itu tidak heran jika banyak masyarakat yang berlibur ke Banyuwangi untuk merasakan pengalaman tersebut. Beberapa tempat wisata yang menjadi incaran untuk melihat sunrise antara lain Kawah Ijen, Pantai Plengkung, dan Taman Nasional Alas Purwo.

  • Kota Banteng

Keberadaan Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi menjadi salah satu alasan mengapa daerah tersebut memiliki julukan kota banteng. Di taman tersebut Anda dapat menemukan kawanan banteng dengan mudah, terutama di padang savana. Di sana pengunjung dapat melihat banteng sembari menikmati keasrian Taman Alas Purwo.

  • Kota Pisang

Kenapa Banyuwangi dijuluki kota santet dan julukan unik apalagi yang disematkan? Banyuwangi dijuluki sebagai kota pisang karena dulunya pernah menjadi pusat penghasil pisang di Jawa Timur pada tahun 1980an. Untuk mengembalikan masa kejayaan tersebut, saat ini Banyuwangi telah mengembangkan pisang dengan jenis baru yaitu candevish. Selain pisang, daerah ini juga mulai mengembangkan banyak tanaman buah seperti buah naga serta jeruk.

  • Kota Gandrung

Berikutnya Banyuwangi juga memiliki julukan berupa kota Gandrung yang diambil dari nama tarian tradisional setempat. Tarian Gandrung memiliki makna kekaguman masyarakat Banyuwangi kepada Sri Dewi, yang merupakan sosok Dewi Padi pembawa kesejahteraan. Biasanya tarian ini dilakukan oleh Suku Osing pada berbagai jenis acara seperti petik laut, pernikahan, perayaan tujuh belasan, khitanan, serta pada beberapa acara resmi dan tidak resmi.

Karena tarian ini sering dipentaskan tidak heran jika Banyuwangi identik dengan Gandrung. Bahkan di beberapa sudut Banyuwangi Anda dapat menemukan patung penari Gandrung sebagai simbol kebudayaan tradisional masyarakat Banyuwangi.

  • Kota Seribu Destinasi

Yang menarik dari Banyuwangi selain budayanya yaitu adanya beberapa destinasi wisata alam yang memukau. Beberapa tempat wisata yang populer di kalangan wisatawan antara lain Kawah Ijen, Baluran, Taman Gandrung, Pulau Merah dan lain sebagainya. Dengan adanya tempat-tempat tersebut, tidak heran jika Banyuwangi dijuluki sebagai kota seribu destinasi mengingat banyaknya wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut.

Apa yang Bagus di Banyuwangi

Kenapa Banyuwangi djuluki kota santet? Julukan ini muncul disebabkan adanya tragedi pembunuhan yang terjadi pada tahun 1998. Tragedi tersebut disebabkan oleh adanya dugaan atas praktik santet yang beredar luas di tengah-tengah masyarakat Banyuwangi.

Adanya praktik ilmu hitam seperti santet dan teluh yang bahkan dapat diakses hanya dengan lima ribu rupiah, telah menimbulkan banyak korban. Korban dari praktik santet tersebut ada yang terkena musibah penyakit maupun kematian. Dengan demikian dari peristiwa tersebut, sekelompok orang mulai melakukan pembantaian pada orang-orang yang diduga menjadi pelaku santet.

Baca juga : Open Trip Menjangan Tabuhan Banyuwangi

Jika Anda tertarik untuk mengunjungi Banyuwangi bisa menghubungi agen wisata terbaik Nahwa Tour di nomor 0812.2243.1414. Kami menyediakan berbagai paket wisata dan open trip yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Pilihan Paket

Hubungi kami, jika ingin paket wisata secara custom