Siapa Nama Pahlawan dari Banyuwangi – Pada abad ke-18, terjadilah peperangan dahsyat yang terjadi di Banyuwangi melawan kolonialisme VOC. Kerajaan Blambangan kali itu terlibat peperangan yang berlangsung selama lima tahun sehingga dikenal dengan perang Puputan Bayu. Di balik peperangan tersebut, muncullah tiga nama pahlawan yang dianggap sangat berjasa dalam mempertahankan kekuasaan melawan penjajah. Siapa sajakah ketiga tokoh pahlawan tersebut?
Siapa Nama Pahlawan dari Banyuwangi? Ternyata Inilah Orang-Orangnya!
Daftar Isi
-
Sayu Wiwit
Sebagai pahlawan langsung berhubungan dengan kerajaan Blambangan Sayu Wiwit terkenal karena terlibat dalam perlawanan terhadap VOC. Ia melakukan pelawanan didampingi oleh Mas Surawijaya serta Mas Ayu Prabu untuk berusaha merebut kembali benteng Bayu. Dengan susah payah akhirnya mereka berhasil merebut dan menguasai kembali benteng Bayu setelah perjuangan yang panjang.
Namun gubernur VOC tak terima dan memerintahkan bawahannya Reigers serta Steenberger untuk kembali merebut benteng tersebut sehingga akhirnya terjadilah peperangan berikutnya pada 1 Oktober 1772.
Ketika peperangan tersebut terjadi Kerajaan Blambangan yang kala itu dipimpin oleh Bapa Endha dan Pangeran Jagapati membuat sebuah jebakan bambu runcing di sungai agar pasukan penjajah tidak bisa melaluinya.
Benteng Bayu kembali diserang selang sepuluh hari kemudian kali ini pasukan VOC menghujani pasukan Blambangan dengan meriam. Hal ini terus menerus dilakukan hingga benteng tersebut hancur dan rumah penduduk rusak parah.
Naasnya salah satu pejuang Blambangan harus gugur yaitu Mas Jagalara dalam penyerangan itu. Para pasukan Jagapati pun terpencar dan dikejar oleh pasukan VOC hingga tertangkap dan dihukum mati.
Di tahun 1773 perjuangan melawan pasukan VOC kembali terjadi namun sayangnya pertempuran tersebut tak sesuai dengan keinginan. Sayu Wiwit akhirnya harus gugur di medan perang sementara Sindu Bromo serta Mas Surawijaya kabur ke Nusa Barong.
-
Rempeg Jogopati
Rempeg Jogopti adalah pemimpin Perang Baru menghadapi kelompok VOC yang terjadi di Blambangan. Ia adalah putra dari Mas Bagus Puri dan pernah bekerja sebagai abdi dalem Bapa Samila yang memiliki hubungan erat dengan Bupati Blambangan Timur. Kala itu Ia hanyalah rakyat biasa yang tidak suka dengan penjajah yang semena-mena.
Kolonial Belanda acap kali melakukan hal-hal yang dianggap tidak adil bagi pribumi seperti memerintahkan kerja paksa serta membakar lahan pertanian dan perkebunan. Mereka juga menyita bahan makanan sehingga Rempeg pun mulai berpikir untuk melakukan pemberontakan.
Akhirnya Ia bersama masyarakat memutuskan untuk melarikan diri ke Bayu untuk bersembunyi. Di sana Ia dibantu oleh lurah menyusun strategi dengan mendirikan sebuah benteng serta mencari persediaan barang logistik untuk para penduduk. Mulai sejak saat itu Rempeg dijuluki Pangeran Jagapati karena kecerdasannya yang lebih dai para orang umumnya.
VOC kembali mengirim pasukan untuk menyerang pasukan Jagapati pada 22 September 1771 namun berhasil dipukul mundur. Setelah perjuangan yang panjang akhirnya pasukan dari pangeran Jagapati pun berhasil memenangkan peperangan.
Pasukan VOC menyerang benteng Bayu yang terjadi di 5 Desember 1771 namun penyerangan mereka berhasil dihadang oleh pejuang Blambangan. Pangeran Jagapati memimpin penyerangan dengan strateginya akhirnya berhasil memukul mundur pasukan VOC ke Ulungpangpang.
Puncak peperangan pun akhirnya meletup pada 18 Desember 1771 sehingga Pangeran Jagapati harus melawan Laskar Sumenep setelah diadu domba oleh VOC. Meskipun sempat membuat Laskar Sumenep kewalahan namun pimpinan mereka masih bisa mencuri kesempatan untuk menyerang Pangeran. Akhirnya Pangeran Jagapati pun terluka karena sayatan parang Laskar Sumenep.
Meskipun dibawa ke benteng dengan luka yang bercucuran Ia masih sempat memberikan arahan dan strategi. Beliau pun tak lupa memberikan amanat kepada Sayu Wiwit serta Jagalara untuk memimpin pasukan. Sayangnya Ia akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada 19 Desember 1771.
-
Wong Agung Wilis
WongAgung Wilis yang bernama asli Pangeran Putra adalah pemimpin pasukan perang ketika menghadapi pasukan VOC pada tahun 1767. Ia adalah putra dari Prabu Danurja yang merupakan pimpinan Blambangan mulai dari 1697 hingga 1736. Sementara sang ibu adalah putri dari Kerajaan Mengwi di Bali yang menikah dengan Prabu Danureja untuk menjalin kerjasama antar dua kerajaan untuk melawan kolonialisme Belanda.
Ketika sang ayah wafat tampuk kepemimpinan kerajaan diambil alih oleh dua putranya yaitu Mas Noyang yang bergelar Pangeran Danudiningrat serta Pangeran Putra yang bergelar PangeranAgung Wilis.
Tetapi karena adanya isu yang bertebaran soal kekuasaan yang akan dipimpin oleh PangeranAgung Wilis kudeta pun dilakukan oleh keluarga kerajaan setelah mengetahui hal tersebut. Akhirnya jabatan pimpinan kekuasaan kerajaan pun lepas sehingga Ia dijuluki Mas SirnaWibawa.
PangeranAgung Wilis ini akhirnya kembali diangkat menjadi pemimpin Blambangan pada tahun 1757. Ia memberikan arahan dan strategi kepada pasukannya untuk menyerang VOC pada tahun 1767. Dirinya membagi dua kubu pimpinan yaitu dirinya sendiri dan Pangeran Jagapati.
Ketika VOC memintanya agar dapat menghadap Gubernur Johanes untuk melaporkan progres pendirian banteng di Banyualit, PangeranAgung Wilis ternyata mangkir dari perintah tersebut.
VOC pun akhirnya memerintahkan pasukannya yang dipimpin oleh Adrianus untuk menangkapnya. Namun pasukan VOC tersebut malah dikepung oleh pasukan Pangeran. Ironisnya pasukan Adrianus pun justru akhirnya bergabung dengan pasukan pribumi.
Sayangnya hasil perjuangan mereka tidak bisa bertahan karena mereka pun kembali digempur oleh pasukan VOC. Meski sudah berjuang dan bersembunyi di daerah Blimbingsari Pangeran Wilis tetap ditangkap sebelum akhirnya dibuang ke Banda. Tetapi Ia berhasil lari ke Pulau Seram sebelum meninggal di sana pada 1780.
Banyak yang bertanya siapa nama pahlawan dari Banyuwangi yang bertempur melawan penjajah Belanda. Ada tiga nama pahlawan asal Banyuwangi yang muncul ke permukaan dan memiliki sejarah perjuangannya sendiri-sendiri.
Hal ini tentunya membuat Banyuwangi menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Jika Anda tertarik bisa menghubungi agen wisata terbaik Nahwa Tour di nomor 0812.2243.1414. Kami menyediakan berbagai paket wisata dan open trip yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.