Bagaimana Adat Istiadat Masyarakat Osing di Banyuwangi?

5/5 - (1 vote)

Bagaimana Adat Istiadat Masyarakat Osing di Banyuwangi – Banyuwangi ditinggali oleh masyarakat suku asli yang disebut suku Osing. Suku ini menyatakan diri bukan Bali dan Jawa.

Bagaimana Adat Istiadat Masyarakat Osing di Banyuwangi

Itu terlihat dari kata ‘sing’ yang bermakna tidak. Menurut sejarah, suku Osing yang ada di kabupaten Banyuwangi ini adalah hasil perpaduan dari beberapa etnis seperti Sulawesi Selatan, Bali, Madura dan Jawa.

Sebetulnya Bagaimana Adat Istiadat Masyarakat Osing di Banyuwangi?

Masyarakat suku Osing sempat terpecah belah karena terjadinya Perang Majapahit. Namun setelah itu Suku Osing pun kembali menyatu. Berdasarkan sejarah tersebut, Banyuwangi memang kesohor sebagai kawasan yang selalu dikaitkan dengan kebudayaan yang cukup kental. Artinya, masyarakat Banyuwangi masih terus melestarikan tradisi yang ada hingga saat ini.

Karena masyarakat Banyuwangi khususnya Suku Osing masih mempercayai warisan turun-temurun. Oleh karena itu, semua hal yang berkaitan dengan tradisi wajib dilestarikan dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Tradisi yang cukup kental tersebut masih tetap terjaga hingga era modern seperti sekarang ini. Tak heran apabila suku Osing ini menjadi daya tarik tersendiri. Tak jarang para wisatawan lokal ataupun asing berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi hanya untuk melihat berbagai tradisi unik Suku Osing.

Tradisi mengakar yang masih dilestarikan oleh suku Osing membuat mereka mempercayai beberapa hal yang tidak masuk ke dalam logika. Suku Osing masih menggelar tradisi-tradisi tertentu yang bisa dilihat di beberapa hari tertentu. Simak beberapa tradisi suku Osing yang masih dilakukan hingga saat ini.

Tradisi Unik Suku Osing

  1. Tradisi Gedhogan

Ketika mengunjungi Desa Adat Kemiren, Anda akan melihat sejumlah ibu-ibu yang sedang menumbuk hasil panen seperti tepung atau beras. Sebagian besar dari ibu-ibu tersebut usianya di atas 60 tahun. Namun tak jarang anak-anak yang ikut serta menumbuk.

Walaupun hal tersebut sudah jarang dilakukan di era modern seperti saat ini, namun gedhogan ini tetap dilestarikan. Tak jarang banyak wisatawan yang mampir hanya untuk menyaksikan kegiatan ini. Ketika menumbuk, irama yang dihasilkan pun memiliki tempo yang pas.

  1. Bahasa Osing

Masyarakat suku Osing berbicara menggunakan bahasa Osing sehari-harinya. Hal tersebut tentu saja cukup unik mengingat banyak remaja saat ini yang tidak dapat menguasai bahasa adat atau daerahnya sendiri. Suku Osing pun mempunyai lagu daerah sendiri selain melestarikan bahasa adat atau daerah mereka.

  1. Barong Ider Bumi

Tradisi barong ider bumi ini biasanya digelar setia tanggal dua bulan syawal oleh masyarakat Osing. Masyarakat suku Osing membuat kelompok barongan yang nantinya akan dibawa mengelilingi desa mulai dari sebelah timur ke barat. Barongan tersebut diarak layaknya sebuah karnaval.

Ketika sedang diarak di tengah-tengah karnaval, masyarakat yang menonton akan melempari uang logam. Tradisi ini dilakukan agar wilayah ini terbebas dari mara bahaya. Dahulu kala, wilayah ini sempat dilanda kemarau yang cukup panjang. Kemudian tradisi ini dilakukan oleh suku Osing untuk mengusir musim kemarau sehingga warga pun bisa kembali mendapatkan air.

  1. Bersih Desa

Setelah hasil tani berhasil dipanen oleh masyarakat suku Osing, tradisi bersih desa akan dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur akan hadirnya Hari Raya Idul Adha. Saat tradisi ini digelar, masyarakat pun menyajikan salah satu kuliner khas dari Banyuwangi yaitu pecel pitik.

Pecel pitik ini terdiri dari daging ayam disuwir dan diberi bumbu urap serta dilengkapi dengan parutan bumbu kelapa pedas yang telah digoreng.

  1. Ritual Menjemur Kasur

Saat tradisi bersih desa digelar, masyarakat Osing harus menjemur kasur yang berwarna hitam dan merah di pagi hari. Kasur yang berwarna hitam memiliki makna kekal, sedangkan kasur warna merah menggambarkan kasih ibu. Dengan demikian, kasur merah hitam memiliki makna kasih ibu yang tak pernah padam kepada anaknya.

Dalam tradisinya, orang tua akan memberikan kasur warna merah dan hitam ini kepada anak wanitanya yang sudah melangsungkan pernikahan. Tujuannya adalah agar anak wanitanya bisa memberikan rasa kasih sayang kepada anak-anaknya kelak.

  1. Menyalakan Obor

Setelah ritual menjemur kasur digelar, masyarakat setempat akan menyalakan obor pada sore hari di sepanjang jalanan. Api yang digunakan itu berasal dari api biru Kawah Ijen. Karena, api tersebut selalu menyala sebelum terbitnya matahari.

Salah satu prinsip yang dipegang oleh masyarakat setempat adalah jangan sampai obor tersebut mati. Karena jika sampai obor tersebut mati, maka menurut kepercayaan mereka persaudaraan dan kerukunan antar penduduk Osing akan terputus.

  1. Main Angklung Paglak

Ketika memasuki musim panen, masyarakat Osing memiliki tradisi yang cukup unik yaitu memainkan angklung paglak. Dahulu kala, angklung ini dimainkan agar para petani merasa terhibur ketika sedang memanen padi. Angklung paglak yang dimainkan juga menjadi tanda bagi warga setempat untuk membantu para petani memanen. Tradisi ini sangat menekankan pentingnya gotong royong.

  1. Tradisi Minum Kopi di Desa Adat Kemiren

Di Desa Adat Kemiren terdapat sebuah tradisi unik yang dilakukan masyarakat setempat yaitu tradisi minum 10 ribu cangkir kopi. Kopi yang menjadi ciri khas masyarakat Osing ini dikenal dengan sebutan Jaran Goyang. Filosofinya adalah jika seseorang yang Anda cintai meminum secangkir Jarang Goyang, maka harapannya adalah seseorang itu juga akan mencintai Anda.

Namun sebenarnya, tradisi minum kopi ini memiliki makna agar tali persaudaraan terus terjaga dan semakin erat. Dengan meminum secangkir kopi diharapkan dapat menjalin koneksi yang lebih erat dengan masyarakat.

open trip ijen baluran

Baca juga : Open Trip Ijen Baluran

Itu adalah penjelasan bagaimana adat istiadat masyarakat Osing di Banyuwangi dilakukan. Buat yang tertarik ingin lebih menggali kota Banyuwangi sendiri, bisa saja langsung liburan dan trip ke sana bareng kami, Nahwa Tour. Dengan Nahwa Tour, Anda bisa mendapat fasilitas lengkap termasuk guide tour berpengalaman. Booking online sekarang yuk di 081 222 431 414.

Pilihan Paket

Hubungi kami, jika ingin paket wisata secara custom