Batik Banyuwangi Apa Saja – Banyuwangi memiliki batik dengan motif khas dan bervariasi yang berbeda dengan batik yang berasal dari daerah lain seperti Solo atau Jogja. Batik Banyuwangi menyajikan motif yang menonjolkan budaya lokal dan kekayaan alamnya.

Batik Banyuwangi Apa Saja

Sering kali motifnya juga mencerminkan kehidupan masyarakat Banyuwangi sehari-hari. Motif yang unik tersebut tentu saja menjadi keunikan tersendiri yang membuat pengoleksi batik tertarik untuk memilikinya.

Batik Banyuwangi Apa Saja? Ini Beragam Motifnya

  1. Gajah Oling

Motif ini merupakan motif batik tertua yang menjadi ciri khas Banyuwangi. Motif yang satu ini mencerminkan belalai gajah yang menyerupai tanda Tanya. Selain itu, motif ini juga dilengkapi dengan tambahan kupu-kupu dan bunga kelapa di tepinya.

Oling merupakan bahasa Suku Using yang artinya pengingat. Hal tersebut mencerminkan pengingat kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Sementara gajah mencerminkan simbol kebesaran. Sedangkan bunga kelapa yang ada di sisi motif mencerminkan manusia yang memiliki manfaat layaknya seperti pohon kelapa.

  1. Kangkung Setingkes

Bagi yang ingin tahu motif batik Banyuwangi apa saja, motif yang satu ini mencerminkan seikat sayur kangkung. Walaupun terkesan sederhana, Kangkung Setingkes ini menggambarkan filosofi yang sangat dalam. Kangkang adalah sayuran liar yang mudah subur dan tumbuh namun rasanya lezat dan mengandung banyak manfaat kesehatan. Seikat kangkung menonjolkan keutuhan dan kesatuan sebuah hubungan, dan juga menumbuhkan rasa persatuan di kawasan Banyuwangi dari beberapa elemen.

  1. Galaran

Motif yang satu ini mencerminkan bambu pecah namun masih bisa menyatu. Bambu tersebut melambangkan kreativitas warga Banyuwangi. Galaran merupakan alas tidur atau duduk yang digunakan masyarakat Banyuwangi. Hal tersebut melambangkan kreativitas tinggi khususnya di Gintangan yang merupakan pusat pengrajin bambu.

  1. Manuk Kecaruk

Motif ini melambangkan pertemuan dua burung yang menggambarkan keindahan, persahabatan, kasih sayang dan keberlangsungan lingkungan. Manuk yang artinya burung dan kecaruk yang dalam bahasa Using menonjolkan pertemuan yang tidak disengaja.

  1. Kopi Pecah

Arti batik Banyuwangi apa saja yang satu ini, kopi pecah mempunyai arti pengorbanan dan perjuangan. Motif batik dengan gambar kopi pecah mencerminkan proses panjang sebelum dapat menikmati kopi.

Selain itu juga menggambarkan ekspresi wanita Suku Using yang menumbuk kopi menggunakan lesung. Proses tersebut harus diawali dulu dengan memetik, menjemur, proses sangrai sampai meleburkan agar mendapatkan aroma kopi yang harum.

  1. Jajang Sebarong

Motif satu ini memiliki makna tersendiri yang terbilang unik karena melambangkan arti persatuan serta perdamain bagi warga Banyuwangi. Jajang sendiri berarti ‘bambu’ kalau dalam bahasa Suku Using, sedangkan Sebarong berarti ‘serumpun bambu’.

  1. Gedegan

Gedegan merupakan motif batik yang serupa dengan anyaman bambu atau yang disebut dengan gedegan. Biasanya memiliki ciri khas yaitu garis-garis melintang yang terlihat simpel. Gedegan ini melambangkan kekayaan budaya dan kehidupan masyarakat Banyuwangi.

  1. Paras Gempal

Paras Gempal merujuk dari kata Paras yang artinya ketahanan dan kekerasan, layaknya bagian kasar yang ada di dasar sungai dan sumur. Tekstur keras tersebut melambangkan usaha keras agar mencapai tujuan yang diinginkan.

Tetapi arti dari kata Gempal melambangkan potensi pecahan atau kerusakan. Paras yang bertekstur keras dapat pecah apabila warga tidak rukun dan terpecah belah.

  1. Sembruk Cacing

Sembruk Cacing merupakan corak batik Banyuwangi apa saja yang melambangkan lingkaran kehidupan. Cacing diartikan sebagai pengurai yang bisa membuat tanah subur.

Pola yang saling tumpang tindih dan meliuk-liuk menggambarkan koneksi erat yang dirasakan masyarakat Banyuwangi dan juga kerukunan serta silaturahmi yang terjalin dan tidak terputus. Motif ini dipilih sebagai tempat Banyuwangi Batik Festival yang digelar pada tahun 2023 lalu.

  1. Beras Kutah

Beras Kutah merupakan salah satu motif batik yang menjadi ciri khas Banyuwangi. Namun tidak diketahui siapa yang menciptakan dan mempopulerkannya.

Beras Kutah ini memiliki motif yang terlihat seperti butiran beras. Penggunaan teknik stempel dalam proses pembuatannya membuat butiran-butiran beras tersebut terlihat sangat rapi di atas kain.

Beras Kutah sendiri melambangkan kelimpahan, kemakmuran dan kedamaian pada masyarakat Banyuwangi. Pada zaman dahulu kala, kemakmuran acap kali diidentikkan dengan melimpahnya hasil panen. Motif batik yang satu ini adalah perwujudan dari kehidupan para petani atau penduduk agraris yang menghasilkan limpahan panen.

Motif ini mencerminkan aspirasi dan harapan untuk menggapai hasil panen yang diinginkan. Atau juga bisa diartikan untuk mengharapkan kehidupan yang sejahtera. Secara filosofis, motif ini juga bisa diartikan sebagai simbol kelimpahan dan rezeki.

Sejarah Batik Banyuwangi

Kesultanan Mataram yang berhasil menaklukkan Kerajaan Blambangan pada abad ke-17 merupakan tonggak sejarah lahirnya batik Banyuwangi. Saat itu, Sultan Agung yang menjadi pemimpin Kesultanan Mataram melakukan serangan ke Blitar, Panarukan dan Blambangan pada tahun 1633 Masehi.

Walaupun harus menemui kegagalan pada upaya pertama, namun Kesultanan Mataram sukses menundukkan Blambangan pada kurun waktu tahun 1636 hingga 1639 Masehi. Setelah berhasil menguasai Blambangan, sebagian besar warganya diboyong ke pusat pemerintahan Mataram yang ada di Plered, Kotagede.

Pada peristiwa tersebut diyakini sebagai asal muasal munculnya bati Banyuwangi. Menurut sejarah, batik sudah dikenakan dalam tradisi keratin Jawa sejak abad ke-15. Hal tersebut terjadi khususnya pada masa pemerintahan Sultan Agung.

Oleh sebab itu, warga Blambangan yang dipindahkan ke Mataram kemungkinan besar mempelajari kesenian membatik. Lalu, mereka membawa kesenian tersebut kembali ke Blambangan. Namun, dalam motif batik Banyuwangi tidak terlihat sentuhan Mataram di dalamnya. Hal tersebut berbeda dengan motif batik yang berasal dari daerah lain seperti Trenggalek, Pacitan, Ponorogo dan Madura yang terlihat jelas terpengaruh akan budaya Mataram.

open trip banyuwangi

Baca : Open Trip Menjangan Tabuhan Banyuwangi

Beberapa motif dari batik Banyuwangi apa saja yang bisa digali artinya tentu saja sangat beragam jenisnya. Penasaran dan ingin lihat bahkan beli langsung batik Banyuwangi untuk oleh-oleh? Ikut trip Nahwa Tour yuk supaya bisa langsung liburan ke tempat wisata ini sambil melihat keunikan batiknya. Booking sekarang secara online di 081 222 431 414.

Pilihan Paket

Hubungi kami, jika ingin paket wisata secara custom