Gunung Bromo Meletus Tahun Berapa Saja Tepatnya?

5/5 - (1 vote)

Gunung Bromo Meletus Tahun Berapa SajaGunung Bromo merupakan salah satu gunung berapi di Jawa Timur yang sering dijadikan sebagai destinasi wisata. Akan tetapi faktanya gunung ini sering mengalami letusan sehingga wisatawan yang ingin berkunjung perlu mencari informasi terlebih dahulu untuk mengetahui situasi terkini.

Lantas kapan saja Gunung Bromo pernah meletus? Berikut informasi lengkap tentang sejarah letusan Gunung Bromo.

Gunung Bromo Meletus Tahun Berapa Saja

Gunung Bromo Meletus Tahun Berapa Saja dan Bagaimana Dampak yang Ditimbulkan?

  1. Tahun 1804

Gunung Bromo pertama kali meletus pada tahun 1804 dengan letusan yang berlangsung pendek yaitu hanya beberapa hari saja. Masa istirahat Gunung Bromo dari letusan pun tidak menentu, ada yang terpendek kurang dari satu tahun dan yang terpanjang sekitar 16 tahun.

  1. Tahun 1972

Tahun ini Gunung Bromo meletus pada bulan Januari dan diawali dengan suara gemuruh yang dari dalam bumi. Setelah itu disusul dengan munculnya asap berwarna gelap dan diikuti dengan hujan yang berlangsung terus-menerus hingga bulan Februari. Berikutnya hanya ada hujan abu yang turun pada waktu-waktu tertentu saja.

  1. Tahun 1980

Gunung Bromo meletus tahun berapa saja dan seberapa parah? Letusan Bromo pada tahun 1980 diawali dengan munculnya asap selama 1-2 hari dan suara dentuman material gunung api yang meledak di udara. Aktivitas gunung semakin meningkat di bulan Juni yang ditandai dengan letusan-letusan kecil.

Letusan tersebut berlangsung dengan intensitas 2 –  3 letusan dalam satu menit. Kemudian letusan besar terjadi pada interval waktu 2 – 3 menit dan menyemburkan material vulkanik berupa pasir, abu, dan bongkahan lava hingga ke sekitar bagian luar kawah.

Selain itu abu yang dihasilkan menyebar hingga ke arah Barat laut kurang lebih 5 Km. Tidak berhenti sampai di situ Gunung Bromo kembali mengalami peningkatan aktivitas dengan menyemburkan asap hitam setinggi 800 sampai 1,500 meter di atas kawah.

  1. Tahun 1984

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1984 yang dimulai dari adanya suara dentuman yang diikuti dengan munculnya asap tebal yang mencapai tinggi 500 – 1.000 meter dari puncak gunung. Kemudian gunung mengalami letusan yang terjadi di dasar kawan  dan menyisakan lubang letusan dengan diameter kurang lebih 7 m.

  1. Tahun 1995

Pada tahun 1995 Gunung Bromo kembali mengalami letusan yang diikuti dengan hujan abu. Abu yang dihasilkan menyebar ke arah tenggara hingga 20 Km dan menyebabkan sekitar 1.000 hektar perkebunan rusak parah. Setelah kurang lebih 3.5 bulan tidak menunjukkan aktivitas, Gunung Bromo kembali mengeluarkan asap yang disertai dengan abu setinggi 70 m.

  1. Tahun 2000

Gunung Bromo mengalami letusan abu yang terjadi dari bulan November hingga Januari 2001. Adapun ketinggian abu yang dihasilkan mencapai 800 m dan menyebar ke arah utara.

  1. Tahun 2004

Gunung Bromo meletus tahun berapa saja dan berapa korban? Pada tahun ini erupsi yang terjadi tidak begitu besar dan berlangsung dalam waktu singkat yaitu sekitar 20 menit. Erupsi ini ditandai dengan getaran dan gempa yang tidak teratur. Kendati demikian letusan yang terjadi menimbulkan korban jiwa sebanyak dua orang wisatawan yang disebabkan karena tertimbun muntahan material pasir dari dalam kawah.

  1. Tahun 2010

Erupsi terjadi di bulan November yang diawali dengan meningkatnya aktivitas gunung. Aktivitas tersebut menimbulkan muntahan abu vulkanik dengan ketinggian 700 m di atas gunung.

  1. Tahun 2011

Erupsi yang terjadi pada tahun 2011 merupakan kelanjutan dari letusan tahun sebelumnya. Pada bulan Desember 2010 Gunung Bromo dilaporkan mengalami gempa tremor dan mengeluarkan debu vulkanik sampai dengan Januari 2011.

  1. Tahun 2015 -2016

Gunung Bromo meletus tahun berapa saja dan apa dampaknya? Terakhir Gunung Bromo mengalami letusan pada tahun 2015 akhir yang ditandai dengan aktivitas berupa keluarnya asap vulkanik dan semburan abu panas belerang. Erupsi yang terjadi pada tahun tersebut cukup lama hingga berlanjut ke 2016.

Bahkan berdampak pada kerusakan di lingkungan sekitar dan membuat udara menjadi tercemar. Akibatnya warga sekitar harus menggunakan masker ketika berada di luar ruangan.

Open Trip Bromo dari Jepara

Apa Saja Jenis Status Gunung yang Wajib Diwaspadai?

  1. Awas

Awas merupakan status yang menunjukkan bahwa gunung berada dalam kondisi akan atau sedang meletus. Dengan perkiraan letusan akan terjadi dalam kurun waktu 24 jam dan umumnya diawali munculnya asap dan abu. Ketika status ini dikeluarkan masyarakat maupun wisatawan akan diminta mengosongkan wilayah sesegera mungkin dan tidak mengunjunginya dalam waktu dekat.

  1. Siaga

Biasanya status siaga dikeluarkan ketika gunung menunjukkan aktivitas yang mengarah ke erupsi serta kemungkinan besar dapat menimbulkan bencana. Erupsi bisa terjadi dalam waktu dua minggu sehingga masyarakat sekitar akan dihimbau untuk menjauhi gunung dalam radius tertentu dan diminta untuk selalu siaga.

  1. Waspada

Aktivitas gunung yang meningkat baik dari segi vulkanis maupun seismik kerap menjadi pertimbangan status waspada dikeluarkan. Pada tahap ini masyarakat dan wisatawan diminta untuk mulai waspada dan disarankan tidak mendekati gunung jika tidak ada keperluan.

  1. Normal

Merupakan status yang paling aman di antara yang lain karena gunung tidak menunjukkan adanya aktivitas maupun tekanan magma.

Gunung Bromo meletus tahun berapa saja rupanya tidak hanya sekali. Sejak munculnya, Gunung Bromo tercatat pernah mengalami sekitar 50 kali letusan yang dimulai dari tahun 1804. Jadi, memang pengelola selalu harus memantau aktivitas gunung berapi aktif ini.

infografis sewa jeep bromo

Anda yang ingin melihat keindahan gunung ini dari dekat, sebaiknya dipandu oleh tour guide profesional dari Nahwa Tour. Dengan begitu perjalanan lebih aman dan nyaman, booking segera paket wisata maupun Open Trip Bromo di sini ya 081 222 431 414.

Pilihan Paket

Hubungi kami, jika ingin paket wisata secara custom